CSR BANK BCA
Sejalan
dengan salah satu misi Perseroan, khususnya dalam rangka meningkatkan nilai
franchise dan nilai stakeholder, BCA aktif mengembangkan program corporate
social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi
dari beragam kegiatan CSR BCA berada di bawah payung program Bakti BCA. BCA
yakin bahwa melalui pelaksanaan program Bakti BCA, Perseroan dapat turut aktif
berkontribusi membangun kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang mewarnai
semangat pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility atau CSR) BCA selama ini.
Program
Bakti BCA tidak diarahkan untuk semata-mata menjadi program bantuan (charity),
ataupun hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja. Pengembangan program Bakti BCA
berpijak pada konsep berkelanjutan. BCA berkomitmen untuk menjadikan filosofi
dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan. Oleh
karenanya, dalam setiap pengembangan produk dan layanan BCA kepada nasabah, di
dalamnya tersirat komitmen BCA untuk memberikan pelayanan yang mendorong
pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
BCA
menyadari dirinya merupakan bagian masyarakat, oleh sebab itu BCA berkomitmen
untuk senantiasa memberikan dukungan kepada masyarakat dan bersama membangun
kesejahteraan. Untuk itulah BCA mengembangkan berbagai program sosial
kemasyarakatan di bawah payung Bakti BCA.
Program-program CSR tersebut dituangkan dalam program Bakti BCA yang
dilakukan secara berkesinambungan, yang tertuang dalam 3 (tiga) pilar berikut:
1.
Solusi Cerdas
BCA merupakan program Bakti BCA yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Beragam program dikembangkan BCA sebagai implementasi peran aktif BCA dalam
mendukung pengembangan pendidikan generasi muda Indonesia, sebagai penerus
pembangunan bangsa. BCA meyakini bahwa kualitas manusia sangat menentukan
keberhasilan pembangunan suatu negara karena dengan penduduk yang berkualitas
berbagai potensi ekonomi dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat
diolah dan dikelola dengan baik. Untuk itulah, melalui pilar Solusi Cerdas BCA,
BCA mendukung upaya meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia, khususnya generasi muda dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) mendatang.
Program Solusi
Cerdas BCA yang dikembangkan secara berkesinambungan, antara lain:
·
Program
Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar
Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar merupakan salah
satu program CSR BCA dalam dunia pendidikan. Diluncurkan tahun 1996, program
ini bertujuan untuk memberikan pendidikan non¬gelar tanpa dipungut biaya bagi
lulusan SMA atau sederajat yang memiliki prestasi akademik baik namun memiliki
kendala keuangan sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi.
Program pendidikan ini tidak hanya dirancang untuk memberi
peserta didik pengetahuan mengenai akuntansi dan penerapannya dalam dunia
perbankan, namun juga diarahkan untuk membentuk mereka menjadi calon pekerja
dengan karakter yang berkualitas. Itu sebabnya, selama mengikuti PPA non gelar,
peserta juga mendapat pembekalan soft skill, seperti kepemimpinan, teamwork,
pembentukan karakter, grooming, financial planning. Bahkan para staf yang
mengelola PPA harus menyediakan waktu untuk menggali lebih dalam sehingga dapat
lebih mengenali kepribadian masing-masing peserta didik dan dapat mendorong
mereka untuk mengeluarkan potensi terbaik yang ada di dalam diri mereka. PPA
non gelar juga memfasilitasi pengembangan minat siswa dalam bidang olahraga dan
seni.
Program PPA didukung oleh staf pengajar berkualitas yang
terdiri dari profesional dan dosen berpengalaman dari universitas terkemuka di
Indonesia. PPA berlangsung selama 30 bulan dan menggunakan sistem gugur dengan
standar kelulusan yang ketat. Selain pembelajaran di kelas, siswa juga mengikuti
program on the job training di lingkungan BCA. Dengan demikian, mereka yang
berhasil menyelesaikan studi ini benar-benar merupakan calon karyawan yang
berkualitas tinggi, baik dari sisi akademis maupun karakter.
Selama pendidikan, pesertatidakdipungut biaya sama sekali,
bahkan mendapatkan uang saku dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta
pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Peserta juga diberikan
kesempatan untuk bekerja di BCA, namun tidak memiliki kewajiban untuk bekerja
di BCA selepas menyelesaikan program PPA. Selain itu, lulusan PPA juga dapat
melanjutkan studi di beberapa lembaga pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar
Sarjana Akuntansi. Namun demikian, BCA terbuka apabila alumni PPA non-Gelar
berminat untuk melamar sebagai karyawan BCA. Bagi alumni yang berhasil lulus
tes seleksi karyawan, akan disetarakan dengan lulusan S1.
BCA aktif mensosialisasikan program PPA non¬gelar melalui
berbagai sarana, seperti website www.bca.co.id. Pada akhir tahun 2014, jumlah
peserta program PPA tercatat sebanyak 384 orang, yang terdiri dari 9 kelas
(Batch 28-36). Sebanyak 83 peserta berhasil menyelesaikan program ini dan 82 di
antaranya memilih untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan permanen pada
tahun 2014.
·
Program
Pendidikan Teknologi Informasi (PPTI) Non-Gelar
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan meningkatnya
peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan modern telah mendorong
peningkatan kebutuhan SDM di bidang TI, tidak hanya dalam hal kuantitas, namun
juga dalam hal kualitas.
Untuk dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM dan
perkembangan Teknologi Informasi dalam industri perbankan, mulai tahun 2013 BCA
membuka Program Pendidikan Teknologi Informasi BCA (PPTI BCA) Non-Gelar.
Program ini adalah program pendidikan setara S1 non gelar yang tidak dipungut
biaya dan ditujukan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengembangkan kemampuan
dalam bidang teknologi informasi.
Pendidikan diberikan oleh para praktisi dan pengajar dari
sejumlah universitas terkemuka di Indonesia selama 30 bulan. Selain kegiatan di
dalam kelas, peserta juga berkesempatan melakukan magang di unit kerja Kantor
Pusat BCA. Materi yang diberikan dalam PPTI BCA Non-Gelar ini secara umum sama
dengan materi di S1 Teknologi Informasi pada umumnya, namun diperkaya dengan
beberapa materi pengembangan diri. Peserta diberikan uang saku dan fasilitas
berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan
perusahaan. Setelah peserta program berhasil menempuh pendidikan selama 30
bulan mereka akan mendapatkan penawaran untuk bekerja di BCA, bila perusahaan
membutuhkan.
Untuk menjamin kualitas para lulusan, program ini juga
menerapkan sistem gugur dengan standar kelulusan yang tinggi. Peserta dengan
IPK kurang dari 2,75 akan dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan program
pendidikan. Program ini pertama kali berjalan di tahun 2013 dengan jumlah
peserta sebanyak 59 orang, yang terdiri dari 2 kelas (Batch 1-2).
·
Program
Pendidikan Teknologi Informasi (PPTI) Non- Gelar
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan meningkatnya
peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan modern telah mendorong
peningkatan kebutuhan SDM di bidang TI, tidak hanya dalam hal kuantitas, namun
juga dalam hal kualitas.
Untuk dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM dan
perkembangan Teknologi Informasi dalam industri perbankan, mulai tahun 2013 BCA
membuka Program Pendidikan Teknologi Informasi BCA (PPTI BCA) Non-Gelar.
Program ini adalah program pendidikan setara S1 non gelar yang tidak dipungut
biaya dan ditujukan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengembangkan
kemampuan dalam bidang teknologi informasi.
Pendidikan diberikan oleh para praktisi dan pengajar dari
sejumlah universitas terkemuka di Indonesia selama 30 bulan. Selain kegiatan di
dalam kelas, peserta juga berkesempatan melakukan magang di unit kerja Kantor
Pusat BCA. Materi yang diberikan dalam PPTI BCA Non-Gelar ini secara umum sama
dengan materi di S1 Teknologi Informasi pada umumnya, namun diperkaya dengan
beberapa materi pengembangan diri. Peserta diberikan uang saku dan fasilitas
berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan
perusahaan. Setelah peserta program berhasil menempuh pendidikan selama 30
bulan mereka akan mendapatkan penawaran untuk bekerja di BCA, bila perusahaan
membutuhkan.
Untuk menjamin kualitas para lulusan, program ini juga
menerapkan sistem gugur dengan standar kelulusan yang tinggi. Peserta dengan
IPK kurang dari 2,75 akan dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan program
pendidikan. Program ini pertama kali berjalan di tahun 2013 dengan jumlah
peserta sebanyak 59 orang, yang terdiri dari 2 kelas (Batch 1-2).
·
Program
Magang Bakti BCA
Program mulai dikembangkan pada Oktober 2002. Magang Bakti
BCA ditujukan bagi lulusan SMA hingga S1 yang ingin bekerja dalam industri
perbankan. Peserta program ini akan mengikuti proses pelatihan dan permagangan
selama satu tahun tanpa ikatan dinas, di mana mereka akan dibekali dengan
pengalaman magang di bidang operasional perbankan dan ilmu lainnya yang
menunjang. Peserta akan dibimbing oleh karyawan senior BCA di mana mereka
ditempatkan.
Program Magang Bakti BCA memberi kesempatan peserta magang
untuk mendapatkan pengalaman operasional sebagai CSO (Customer Service Officer)
atau sebagai teller. Peserta magang akan menjalani serangkaian program
pelatihan, antara lain menghitung dan menyortir uang secara aman, pengetahuan
tentang produk BCA, cara mengidentifikasi keaslian Rupiah, keterampilan sebagai
teller/customer service officer (CSO), simulasi mini-banking dan kerahasiaan
bank, dan lain sebagainya. Selain keterampilan dan pengetahuan, peserta magang
juga akan dibekali dengan soft skill, seperti motivasi dan perawatan diri.
Setelah menyelesaikan program ini, peserta magang dengan kinerja terbaik akan
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Dengan meluncurkan program ini, BCA ingin berkontribusi pada
pengembangan sumber daya manusia, khususnya di industri perbankan dan lembaga
keuangan. Animo masyarakat terhadap program Magang Bakti BCA relatif baik,
tercatat pada 2014, sebanyak 21.523 orang mengajukan lamaran Program Magang
Bakti BCA, dan 3.429 orang yang berhasil lolos seleksi untuk bergabung dalam
program tersebut menjadi CSO dan teller.
·
Bakti
BCA Terintegrasi
Program Bakti BCA Terintegrasi merupakan program CSR BCA yang
ditujukan untuk membantu pengembangan infrastruktur pendidikan untuk sekolah
dasar, menengah dan atas. Program ini ditujukan untuk sekolah dari tingkat
dasar hingga menengah atas, yang memiliki potensi untuk berkembang namun berada
di lingkungan masyarakat dengan kondisi ekonomi relatif terbatas.
Bentuk bantuan yang diberikan dalam program ini, antara lain
berupa bantuan buku perpustakaan, pengembangan laboratorium komputer, renovasi
ruang belajar, pelatihan guru dan lain sebagainya. Hingga saat ini BCA telah
memberikan bantuan kepada 17 sekolah dari mulai Sekolah Dasar hingga SMA di
Gunung Kidul, Yogyakarta; Pringsewu, Lampung dan Taktakan Serang, Banten.
Program Bakti BCA Terintegrasi ini dilaksanakan untuk pertama
kali pada 2000 di 3 kecamatan, yakni Ponjong, Semanu, Karangmojo, di daerah
Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta. Selanjutnya, pada tahun 2003, Bakti BCA
Terintegrasi dikembangkan di Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, dan pada 2007
dikembangkan di Taktakan, Serang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
akses dan kualitas pendidikan di daerah yang dimaksud.
BCA bekerja sama dengan pakar Creative & Innovative
Learning dan BCA Learning Service, menyelenggarakan pelatihan dengan materi
“Creative & Innovative Learning” bagi Kepala Sekolah dan guru. Pelatihan
ini diikuti oleh 45 orang guru, dari 9 Sekolah Dasar Binaan BCA. BCA juga
memberikan berbagai bantuan lain, seperti komputer, infocus, screenport, dan AC
yang diserahkan secara simbolis oleh pimpinan BCA setempat kepada SDN 3 Semanu,
SDN 2 Ponjong di Yogyakarta, SDN 7 Pringsewu Lampung serta SDN 1 dan SDN 2 Taktakan
di Serang, pada Desember 2014.
Sebagai bentuk dukungan untuk program literasi keuangan,
serta untuk lebih mendekatkan perbankan kepada generasi muda, BCA juga aktif
mensosialisasikan pengenalan perbankan kepada murid-murid sekolah. Program ini
dikemas secara interaktif sesuai dengan usia anak-anak. Salah satu kegiatan
yang dilakukan yaitu dengan mengundang 1.458 murid dan guru SD di Jakarta ke
KidZania, Jakarta, di mana anak-anak dapat mengenal fungsi dan layanan
perbankan sambil bermain peran.
·
Beasiswa
Bakti BCA
Sejak tahun 1999, BCA menjalankan program Beasiswa Bakti BCA.
Program ini ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun
memiliki kendala finansial. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan
motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan. Beasiswa Bakti
BCA meliputi uang kuliah (SPP) dan/ atau bantuan uang saku.
Dalam pelaksanaannya, BCA bekerja sama dengan sejumlah
perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti UI, ITB, Unpad, IPB, Undip,
UGM, Unbraw, ITS, Unair, Udayana, USU, dan lain-lain. BCA juga menjalin kerja
sama dengan beberapa yayasan, seperti Yayasan Paramadina, Yayasan Perbanas,
Yayasan Karya Salemba Empat, dan STEKPI dalam memberikan beasiswa pendidikan
untuk mahasiswa berprestasi.
Pada 2014, BCA melanjutkan pemberian beasiswa kepada 486
penerima Beasiswa periode tahun ajaran 2013 -2014, dan 475 mahasiswa untuk
periode tahun ajaran 2014-2015. Dalam pemberian beasiswa ini, BCA bekerja sama
dengan 16 perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.
Untuk memperluas cakupan pemberian beasiswa, BCA meningkatkan
jumlah dana yang dialokasikan untuk program Beasiswa Bakti BCA, yaitu dari
Rp3,8 miliar pada tahun ajaran 2013-2014 menjadi Rp4,1 miliar pada tahun ajaran
2014-2015. Beasiswa tersebut secara simbolis diserahkan oleh Kepala Kantor
Wilayah atau Kepala Kantor Cabang BCA setempat kepada perwakilan universitas
penerima beasiswa.
Sebagai ilustrasi, beberapa penyerahan simbolis selama bulan
September, antara lain: Kakanwil VIII kepada Direktur Kemahasiswaan UI, Depok;
KPOW II Kepada Pembantu Rektor III Universitas Diponegoro, Semarang; KOC BCA
KCU Bogor kepada Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan IPB, Bogor.
Beberapa penyerahan simbolis pada Oktober 2014, antara lain: penyerahan
simbolis oleh Kakanwil III BCA kepada Direktur Kemahasiswaan Universitas
Airlangga dan ketua LPPM ITS, Kakanwil VII BCA kepada Staf Ahli PR 3
Universitas Brawijaya, Malang; Kakanwil IV kepada Pembantu Rektor III
Universitas Udayana, Bali; Kakanwil II BCA kepada Direktur Kemahasiswaan UGM;
Kakanwil I BCA kepada Direktur Bidang Kemahasiswaan ITB, serta Sekretariat
Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan & Hubungan Alumni Universitas
Padjadjaran, Bandung; Pimpinan KCU BCA Manado kepada Rektor Universitas Sam
Ratulangi, Manado;
Pimpinan KCU BCA Makassar kepada Rektor Universitas
Hasanuddin, Makassar; Pimpinan KCU BCA Palembang kepada Rektor Universitas
Sriwijaya; Kakanwil V BCA kepada Pembantu Rektor III Universitas Sumatera
Utara.
Dalam rangka memperluas wawasan penerima beasiswa, BCA
mengembangkan beberapa program lain. BCA memfasilitasi program pengembangan
soft skill di beberapa universitas. Pada April 2014, BCA menyelenggarakan
seminar “Teknik Presentasi & Komunikasi yang Efektif” dan pada September
2014, BCA menyelenggarakan seminar kepemimpinan bertajuk Leading Through Action
di ITB, yang diikuti oleh hampir 200 mahasiswa. Di Semarang, kegiatan serupa diselenggarakan
di Undip, Semarang (September 2014). Pada Mei 2014, BCA menyelenggarakan
seminar di Student Center Kampus C, Universitas Airlangga, bertajuk “Persiapan
Menghadapi Dunia Kerja, Teknik Presentasi & Komunikasi yang Efektif”.
Seminar diikuti oleh mahasiswa dan penerima beasiswa dari ITS dan Airlangga,
Surabaya, serta Universitas Brawijaya Malang. Pada bulan November 2014 yang
lalu, BCA memberikan kesempatan kepada kurang lebih 100 penerima beasiswa dan
pendamping dari ITB, IPB, UI dan Unpad untuk dapat lebih mengenal seni pentas
teater, dengan menyaksikan secara langsung persiapan dan pementasan Teater
Koma, di Jakarta.
Beasiswa Bakti BCA - Lembaga lain: dalam
rangka mendukung upaya peningkatkan kualitas pengajar atau dosen dalam bidang
sosial, BCA kembali memberikan beasiswa tingkat master dan doctoral yang
dikembangkan Yayasan Beasiswa dan Dukungan Penelitian Indonesia (Indonesian
Scholarship and Research Support Foundation/ ISRSF). Penerima beasiswa
berkesempatan belajar di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Diharapkan program tersebut dapat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di
Indonesia, serta kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Sebagai kesinambungan program sebelumnya, bekerja sama dengan
Universitas Paramadina dan STIE Perbanas, BCA kembali memberikan beasiswa
kepada beberapa mahasiswa di kedua lembaga pendidikan tersebut.
·
Kemitraan
Pendidikan
Perhatian BCA dalam bidang pendidikan tercermin pada
beberapa kegiatan lain, antara lain:
Laboratorium Perbankan pada Program
Advokasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang: setelah sarana pendidikan tersebut
diresmikan pada Maret 2012, dukungan BCA lebih pada penyediaan tenaga pengajar
yang memiliki pengalaman di industri perbankan.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta:
1. Pada Juni 2014: BCA menyerahkan
simbolis bantuan pengadaan fasilitas ruangan BCA Banking Corner di Fakultas
Ekonomika & Bisnis, UGM, Yogyakarta, oleh Cyrillus Harinowo (Komisaris
Independen BCA) dan Rektor UGM. Diharapkan hal ini dapat semakin melengkapi
sarana pembelajaran di FEB UGM.
2. Dalam rangka melengkapi pengembangan
soft skill mahasiswa UGM, serta khususnya untuk melengkapi sarana pembelajaran
Fakultas Budaya, UGM. Pada kesempatan tersebut, BCA juga menyerahkan secara
simbolis donasi untuk renovasi ruangan program non degree musik di Pusat
Kebudayaan Koesnadi Hardjoseomantri.
PPM School of Management: BCA menjadi sponsor utama pada
penyelenggaraan The 5th PPM Regional Case Competition (RBCC) yang diprakarsai
oleh PPM School of Management (Juni – November 2014). Kompetisi dalam bidang
manajemen ini, diikuti oleh lebih dari 73 tim sekolah tinggi atau universitas
dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Philipina,
Singapura, dan lain-lain) serta China. Kegiatan ini merupakan dukungan aktif
BCA dalam pengembangan pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen, serta
untuk memotivasi pengembangan kompetensi generasi muda Indonesia. Finalis RBCC
juga berkesempatan untuk mengenal solusi perbankan BCA, seperti layanan contact
center Halo BCA maupun TI BCA.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Diponegoro:
sebagai kelanjutan dari dukungan BCA untuk mendukung pendidikan, khususnya
dalam penyediaan sarana dan prasarana, pada periode 2014, BCA kembali mendukung
penyediaan sarana Bloomberg. BCA juga menjadi sponsor pada kegiatan “Diponegoro
Entrepreneur Festival”.
Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia: BCA
kembali menjadi salah satu sponsor pada penyelenggaraan The 3rd Bachelor
Journey (MJM/Master Journey Management), and The 7th Doctoral Journey
(DJM/Doctoral Journey Management) 2014. Sebuah ajang kompetisi yang diikuti
oleh peserta doctoral dan mahasiswa strata dua manajemen dari berbagai lembaga
pendidikan tinggi dan universitas di Indonesia.
UNICEF: BCA kembali mendukung program
Pendidikan Ramah Anak UNICEF. Donasi BCA secara simbolis diserahkan oleh
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada kepala perwakilan UNICEF
Indonesia Angela Kearney pada 17 Maret 2014 Bantuan BCA tersebut didedikasikan
untuk anak-anak di Wamena, Irian.
Yayasan atau Lembaga lain: Dalam rangka memberikan dukungan
pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, BCA juga mendonasikan
kepada beberapa yayasan atau lembaga lain. Pemberian donasi dan bantuan dana
pendidikan pada program NU terkait dengan bimbingan pasca ujian nasional bagi
lulusan sekolah menengah atas yang kurang mampu, dan lain-lain. Dukungan BCA
berupa sponsorship pada kegiatan yang dilakukan beberapa lembaga pendidikan,
seperti SMA Kanisius, SMA Al Azar, Bintaro, dan lain-lain.
·
Edukasi
Solusi Perbankan & Literasi Keuangan
Dalam
rangka mendukung pelaksanaan program literasi keuangan, BCA menyelenggarakan
beberapa kegiatan antara lain:
- Literasi Keuangan Kepada anak sekolah:
Sejak 2007 BCA bekerja sama dengan
KidZania mengembangkan sarana edukasi perbankan yang ditujukan kepada
anak-anak. Sarana dikembangkan dalam bentuk edutainment agar selaras dengan
target sosialisasi. Anak-anak dapat lebih mengenal solusi perbankan, layanan
dan fungsi ATM, serta mengenal beberapa profesi di industri perbankan.
SelaIn Itu, beberapa kegiatan
terkait dengan literasi keuangan kepada anak usia sekolah dilaksanakan melalui
beberapa program seperti Day Care BCA (halaman 333), edukasi di beberapa
sekolah dasar yang berada di Jabodetabek.
BCA berpartisipasi pada kegiatan
edukasi dengan menggunakan mobil literasi keuangan Si Molek yang diprakarsai
oleh OJK. Peluncuran Si Molek dilaksanakan pada Februari 2014 di Pasar Tanah
Abang. Edukasi yang dikoordinasikan BCA ini berlangsung di 14 kota, antara lain
Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Malang,
Surabaya, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, Makassar, Manado. Roadshow Si Molek
dilaksanakan pada 03 - 09 Februari 2014.
BCA juga mendukung Penyelenggaraan
program Semiloka yang diprakarsai oleh OJK. Kegiatan edukasi literasi keuangan
tersebut dikemas dalam bentuk pameran, seminar dan beberapa kegiatan lain.
Kegiatan dilaksanakan di beberapa daerah, seperti: Lombok (Maret 2014), dan
Jambi (Agustus 2014) bersama lembaga jasa keuangan lainnya, BCA berpartisipasi
pada kegiatan Peluncuran Layanan Keuangan Mikro di desa nelayan Karangsong,
Indramayu, Jawa Barat dan Pasar Keuangan Rakyat yang berlangsung selama dua
hari, di Jakarta pada bulan Desember 2014 yang lalu.
BCA aktif membuat dan
mempublikasikan materi edukasi solusi perbankan BCA melalui berbagai sarana,
salah satunya adalah Rubrik Berita BCA. Rubrik Berita BCA dikembangkan secara konsisten dan
berkesinambungan. Selama periode 2014, BCA bekerja sama dengan beberapa media
massa dalam mempublikasikan dan mengasuh rubrik Berita BCA, seperti koran
Kompas, Pikiran Rakyat (PR), Jawa Pos, majalah SWA, majalah Tempo, tabloid
Kontan, Kompas.com, Kontan.co.id, Yahoo.co.id, PR online, detik.com versi mobile,
SWA online, Tempo online, maupun beberapa media lain.
2.
BCA bersinergi dengan beberapa lembaga yang
memiliki kredibilitas dan kompetensi dalam bidang budaya, kesehatan,
lingkungan, olahraga, dan empati, untuk mengimplementasikan beberapa kegiatan
Solusi Sinergi BCA. Program yang dijalankan pada tahun 2014 antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Bakti BCA dalam Bidang Budaya;
b. Bakti BCA dalam Bidang Kesehatan;
c. Bakti BCA dalam Bidang Lingkungan
Hidup;
d. Bakti BCA dalam Bidang Olahraga;
e. Program Empati.
3.
Pemberdayaan
masyarakat adalah upaya yang ditujukan untuk menciptakan keadaan di mana masyarakat
mampu bertumbuh dan mencapai kemajuan secara mandiri. BCA mendukung upaya
tersebut melalui Solusi Bisnis Unggul BCA. Program ini dikembangkan sejalan
dengan salah satu keunggulan solusi perbankan BCA dalam payment system.
Beberapa bentuk implementasi program solusi bisnis unggul BCA, antara lain:
a.
Lembaga
Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama;
b.
Pemberdayaan
dan Kemitraan dengan Komunitas.