Jumat, 08 Januari 2016

CSR BANK BCA



CSR BANK BCA
Sejalan dengan salah satu misi Perseroan, khususnya dalam rangka meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholder, BCA aktif mengembangkan program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi dari beragam kegiatan CSR BCA berada di bawah payung program Bakti BCA. BCA yakin bahwa melalui pelaksanaan program Bakti BCA, Perseroan dapat turut aktif berkontribusi membangun kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang mewarnai semangat pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR) BCA selama ini.
Program Bakti BCA tidak diarahkan untuk semata-mata menjadi program bantuan (charity), ataupun hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja. Pengembangan program Bakti BCA berpijak pada konsep berkelanjutan. BCA berkomitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan. Oleh karenanya, dalam setiap pengembangan produk dan layanan BCA kepada nasabah, di dalamnya tersirat komitmen BCA untuk memberikan pelayanan yang mendorong pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
BCA menyadari dirinya merupakan bagian masyarakat, oleh sebab itu BCA berkomitmen untuk senantiasa memberikan dukungan kepada masyarakat dan bersama membangun kesejahteraan. Untuk itulah BCA mengembangkan berbagai program sosial kemasyarakatan di bawah payung Bakti BCA.
Program-program CSR tersebut dituangkan dalam program Bakti BCA yang dilakukan secara berkesinambungan, yang tertuang dalam 3 (tiga) pilar berikut:
1.      Solusi Cerdas BCA merupakan program Bakti BCA yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Beragam program dikembangkan BCA sebagai implementasi peran aktif BCA dalam mendukung pengembangan pendidikan generasi muda Indonesia, sebagai penerus pembangunan bangsa. BCA meyakini bahwa kualitas manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara karena dengan penduduk yang berkualitas berbagai potensi ekonomi dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat diolah dan dikelola dengan baik. Untuk itulah, melalui pilar Solusi Cerdas BCA, BCA mendukung upaya meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi muda dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mendatang.
Program Solusi Cerdas BCA yang dikembangkan secara berkesinambungan, antara lain:
·         Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar
Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar merupakan salah satu program CSR BCA dalam dunia pendidikan. Diluncurkan tahun 1996, program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan non¬gelar tanpa dipungut biaya bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki prestasi akademik baik namun memiliki kendala keuangan sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Program pendidikan ini tidak hanya dirancang untuk memberi peserta didik pengetahuan mengenai akuntansi dan penerapannya dalam dunia perbankan, namun juga diarahkan untuk membentuk mereka menjadi calon pekerja dengan karakter yang berkualitas. Itu sebabnya, selama mengikuti PPA non gelar, peserta juga mendapat pembekalan soft skill, seperti kepemimpinan, teamwork, pembentukan karakter, grooming, financial planning. Bahkan para staf yang mengelola PPA harus menyediakan waktu untuk menggali lebih dalam sehingga dapat lebih mengenali kepribadian masing-masing peserta didik dan dapat mendorong mereka untuk mengeluarkan potensi terbaik yang ada di dalam diri mereka. PPA non gelar juga memfasilitasi pengembangan minat siswa dalam bidang olahraga dan seni.
Program PPA didukung oleh staf pengajar berkualitas yang terdiri dari profesional dan dosen berpengalaman dari universitas terkemuka di Indonesia. PPA berlangsung selama 30 bulan dan menggunakan sistem gugur dengan standar kelulusan yang ketat. Selain pembelajaran di kelas, siswa juga mengikuti program on the job training di lingkungan BCA. Dengan demikian, mereka yang berhasil menyelesaikan studi ini benar-benar merupakan calon karyawan yang berkualitas tinggi, baik dari sisi akademis maupun karakter.
Selama pendidikan, pesertatidakdipungut biaya sama sekali, bahkan mendapatkan uang saku dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Peserta juga diberikan kesempatan untuk bekerja di BCA, namun tidak memiliki kewajiban untuk bekerja di BCA selepas menyelesaikan program PPA. Selain itu, lulusan PPA juga dapat melanjutkan studi di beberapa lembaga pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi. Namun demikian, BCA terbuka apabila alumni PPA non-Gelar berminat untuk melamar sebagai karyawan BCA. Bagi alumni yang berhasil lulus tes seleksi karyawan, akan disetarakan dengan lulusan S1.
BCA aktif mensosialisasikan program PPA non¬gelar melalui berbagai sarana, seperti website www.bca.co.id. Pada akhir tahun 2014, jumlah peserta program PPA tercatat sebanyak 384 orang, yang terdiri dari 9 kelas (Batch 28-36). Sebanyak 83 peserta berhasil menyelesaikan program ini dan 82 di antaranya memilih untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan permanen pada tahun 2014.

·         Program Pendidikan Teknologi Informasi (PPTI) Non-Gelar
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan meningkatnya peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan modern telah mendorong peningkatan kebutuhan SDM di bidang TI, tidak hanya dalam hal kuantitas, namun juga dalam hal kualitas.
Untuk dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM dan perkembangan Teknologi Informasi dalam industri perbankan, mulai tahun 2013 BCA membuka Program Pendidikan Teknologi Informasi BCA (PPTI BCA) Non-Gelar. Program ini adalah program pendidikan setara S1 non gelar yang tidak dipungut biaya dan ditujukan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengembangkan kemampuan dalam bidang teknologi informasi.
Pendidikan diberikan oleh para praktisi dan pengajar dari sejumlah universitas terkemuka di Indonesia selama 30 bulan. Selain kegiatan di dalam kelas, peserta juga berkesempatan melakukan magang di unit kerja Kantor Pusat BCA. Materi yang diberikan dalam PPTI BCA Non-Gelar ini secara umum sama dengan materi di S1 Teknologi Informasi pada umumnya, namun diperkaya dengan beberapa materi pengembangan diri. Peserta diberikan uang saku dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Setelah peserta program berhasil menempuh pendidikan selama 30 bulan mereka akan mendapatkan penawaran untuk bekerja di BCA, bila perusahaan membutuhkan.
Untuk menjamin kualitas para lulusan, program ini juga menerapkan sistem gugur dengan standar kelulusan yang tinggi. Peserta dengan IPK kurang dari 2,75 akan dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan program pendidikan. Program ini pertama kali berjalan di tahun 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 59 orang, yang terdiri dari 2 kelas (Batch 1-2).
·         Program Pendidikan Teknologi Informasi (PPTI) Non- Gelar
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan meningkatnya peran Teknologi Informasi dalam industri perbankan modern telah mendorong peningkatan kebutuhan SDM di bidang TI, tidak hanya dalam hal kuantitas, namun juga dalam hal kualitas.
Untuk dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM dan perkembangan Teknologi Informasi dalam industri perbankan, mulai tahun 2013 BCA membuka Program Pendidikan Teknologi Informasi BCA (PPTI BCA) Non-Gelar. Program ini adalah program pendidikan setara S1 non gelar yang tidak dipungut biaya dan ditujukan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengembangkan kemampuan dalam bidang teknologi informasi.
Pendidikan diberikan oleh para praktisi dan pengajar dari sejumlah universitas terkemuka di Indonesia selama 30 bulan. Selain kegiatan di dalam kelas, peserta juga berkesempatan melakukan magang di unit kerja Kantor Pusat BCA. Materi yang diberikan dalam PPTI BCA Non-Gelar ini secara umum sama dengan materi di S1 Teknologi Informasi pada umumnya, namun diperkaya dengan beberapa materi pengembangan diri. Peserta diberikan uang saku dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Setelah peserta program berhasil menempuh pendidikan selama 30 bulan mereka akan mendapatkan penawaran untuk bekerja di BCA, bila perusahaan membutuhkan.
Untuk menjamin kualitas para lulusan, program ini juga menerapkan sistem gugur dengan standar kelulusan yang tinggi. Peserta dengan IPK kurang dari 2,75 akan dinyatakan gugur dan tidak dapat melanjutkan program pendidikan. Program ini pertama kali berjalan di tahun 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 59 orang, yang terdiri dari 2 kelas (Batch 1-2).

·         Program Magang Bakti BCA
Program mulai dikembangkan pada Oktober 2002. Magang Bakti BCA ditujukan bagi lulusan SMA hingga S1 yang ingin bekerja dalam industri perbankan. Peserta program ini akan mengikuti proses pelatihan dan permagangan selama satu tahun tanpa ikatan dinas, di mana mereka akan dibekali dengan pengalaman magang di bidang operasional perbankan dan ilmu lainnya yang menunjang. Peserta akan dibimbing oleh karyawan senior BCA di mana mereka ditempatkan.
Program Magang Bakti BCA memberi kesempatan peserta magang untuk mendapatkan pengalaman operasional sebagai CSO (Customer Service Officer) atau sebagai teller. Peserta magang akan menjalani serangkaian program pelatihan, antara lain menghitung dan menyortir uang secara aman, pengetahuan tentang produk BCA, cara mengidentifikasi keaslian Rupiah, keterampilan sebagai teller/customer service officer (CSO), simulasi mini-banking dan kerahasiaan bank, dan lain sebagainya. Selain keterampilan dan pengetahuan, peserta magang juga akan dibekali dengan soft skill, seperti motivasi dan perawatan diri. Setelah menyelesaikan program ini, peserta magang dengan kinerja terbaik akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Dengan meluncurkan program ini, BCA ingin berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya di industri perbankan dan lembaga keuangan. Animo masyarakat terhadap program Magang Bakti BCA relatif baik, tercatat pada 2014, sebanyak 21.523 orang mengajukan lamaran Program Magang Bakti BCA, dan 3.429 orang yang berhasil lolos seleksi untuk bergabung dalam program tersebut menjadi CSO dan teller.
·         Bakti BCA Terintegrasi
Program Bakti BCA Terintegrasi merupakan program CSR BCA yang ditujukan untuk membantu pengembangan infrastruktur pendidikan untuk sekolah dasar, menengah dan atas. Program ini ditujukan untuk sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas, yang memiliki potensi untuk berkembang namun berada di lingkungan masyarakat dengan kondisi ekonomi relatif terbatas.
Bentuk bantuan yang diberikan dalam program ini, antara lain berupa bantuan buku perpustakaan, pengembangan laboratorium komputer, renovasi ruang belajar, pelatihan guru dan lain sebagainya. Hingga saat ini BCA telah memberikan bantuan kepada 17 sekolah dari mulai Sekolah Dasar hingga SMA di Gunung Kidul, Yogyakarta; Pringsewu, Lampung dan Taktakan Serang, Banten.
Program Bakti BCA Terintegrasi ini dilaksanakan untuk pertama kali pada 2000 di 3 kecamatan, yakni Ponjong, Semanu, Karangmojo, di daerah Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta. Selanjutnya, pada tahun 2003, Bakti BCA Terintegrasi dikembangkan di Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, dan pada 2007 dikembangkan di Taktakan, Serang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah yang dimaksud.
BCA bekerja sama dengan pakar Creative & Innovative Learning dan BCA Learning Service, menyelenggarakan pelatihan dengan materi “Creative & Innovative Learning” bagi Kepala Sekolah dan guru. Pelatihan ini diikuti oleh 45 orang guru, dari 9 Sekolah Dasar Binaan BCA. BCA juga memberikan berbagai bantuan lain, seperti komputer, infocus, screenport, dan AC yang diserahkan secara simbolis oleh pimpinan BCA setempat kepada SDN 3 Semanu, SDN 2 Ponjong di Yogyakarta, SDN 7 Pringsewu Lampung serta SDN 1 dan SDN 2 Taktakan di Serang, pada Desember 2014.
Sebagai bentuk dukungan untuk program literasi keuangan, serta untuk lebih mendekatkan perbankan kepada generasi muda, BCA juga aktif mensosialisasikan pengenalan perbankan kepada murid-murid sekolah. Program ini dikemas secara interaktif sesuai dengan usia anak-anak. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu dengan mengundang 1.458 murid dan guru SD di Jakarta ke KidZania, Jakarta, di mana anak-anak dapat mengenal fungsi dan layanan perbankan sambil bermain peran.
·         Beasiswa Bakti BCA
Sejak tahun 1999, BCA menjalankan program Beasiswa Bakti BCA. Program ini ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun memiliki kendala finansial. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan. Beasiswa Bakti BCA meliputi uang kuliah (SPP) dan/ atau bantuan uang saku.
Dalam pelaksanaannya, BCA bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti UI, ITB, Unpad, IPB, Undip, UGM, Unbraw, ITS, Unair, Udayana, USU, dan lain-lain. BCA juga menjalin kerja sama dengan beberapa yayasan, seperti Yayasan Paramadina, Yayasan Perbanas, Yayasan Karya Salemba Empat, dan STEKPI dalam memberikan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
Pada 2014, BCA melanjutkan pemberian beasiswa kepada 486 penerima Beasiswa periode tahun ajaran 2013 -2014, dan 475 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2014-2015. Dalam pemberian beasiswa ini, BCA bekerja sama dengan 16 perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.
Untuk memperluas cakupan pemberian beasiswa, BCA meningkatkan jumlah dana yang dialokasikan untuk program Beasiswa Bakti BCA, yaitu dari Rp3,8 miliar pada tahun ajaran 2013-2014 menjadi Rp4,1 miliar pada tahun ajaran 2014-2015. Beasiswa tersebut secara simbolis diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Cabang BCA setempat kepada perwakilan universitas penerima beasiswa.
Sebagai ilustrasi, beberapa penyerahan simbolis selama bulan September, antara lain: Kakanwil VIII kepada Direktur Kemahasiswaan UI, Depok; KPOW II Kepada Pembantu Rektor III Universitas Diponegoro, Semarang; KOC BCA KCU Bogor kepada Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan IPB, Bogor. Beberapa penyerahan simbolis pada Oktober 2014, antara lain: penyerahan simbolis oleh Kakanwil III BCA kepada Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga dan ketua LPPM ITS, Kakanwil VII BCA kepada Staf Ahli PR 3 Universitas Brawijaya, Malang; Kakanwil IV kepada Pembantu Rektor III Universitas Udayana, Bali; Kakanwil II BCA kepada Direktur Kemahasiswaan UGM; Kakanwil I BCA kepada Direktur Bidang Kemahasiswaan ITB, serta Sekretariat Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan & Hubungan Alumni Universitas Padjadjaran, Bandung; Pimpinan KCU BCA Manado kepada Rektor Universitas Sam Ratulangi, Manado;
Pimpinan KCU BCA Makassar kepada Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar; Pimpinan KCU BCA Palembang kepada Rektor Universitas Sriwijaya; Kakanwil V BCA kepada Pembantu Rektor III Universitas Sumatera Utara.
Dalam rangka memperluas wawasan penerima beasiswa, BCA mengembangkan beberapa program lain. BCA memfasilitasi program pengembangan soft skill di beberapa universitas. Pada April 2014, BCA menyelenggarakan seminar “Teknik Presentasi & Komunikasi yang Efektif” dan pada September 2014, BCA menyelenggarakan seminar kepemimpinan bertajuk Leading Through Action di ITB, yang diikuti oleh hampir 200 mahasiswa. Di Semarang, kegiatan serupa diselenggarakan di Undip, Semarang (September 2014). Pada Mei 2014, BCA menyelenggarakan seminar di Student Center Kampus C, Universitas Airlangga, bertajuk “Persiapan Menghadapi Dunia Kerja, Teknik Presentasi & Komunikasi yang Efektif”. Seminar diikuti oleh mahasiswa dan penerima beasiswa dari ITS dan Airlangga, Surabaya, serta Universitas Brawijaya Malang. Pada bulan November 2014 yang lalu, BCA memberikan kesempatan kepada kurang lebih 100 penerima beasiswa dan pendamping dari ITB, IPB, UI dan Unpad untuk dapat lebih mengenal seni pentas teater, dengan menyaksikan secara langsung persiapan dan pementasan Teater Koma, di Jakarta.
Beasiswa Bakti BCA - Lembaga lain: dalam rangka mendukung upaya peningkatkan kualitas pengajar atau dosen dalam bidang sosial, BCA kembali memberikan beasiswa tingkat master dan doctoral yang dikembangkan Yayasan Beasiswa dan Dukungan Penelitian Indonesia (Indonesian Scholarship and Research Support Foundation/ ISRSF). Penerima beasiswa berkesempatan belajar di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat. Diharapkan program tersebut dapat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, serta kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Sebagai kesinambungan program sebelumnya, bekerja sama dengan Universitas Paramadina dan STIE Perbanas, BCA kembali memberikan beasiswa kepada beberapa mahasiswa di kedua lembaga pendidikan tersebut.
·         Kemitraan Pendidikan
Perhatian BCA dalam bidang pendidikan tercermin pada beberapa kegiatan lain, antara lain:
Laboratorium Perbankan pada Program Advokasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang: setelah sarana pendidikan tersebut diresmikan pada Maret 2012, dukungan BCA lebih pada penyediaan tenaga pengajar yang memiliki pengalaman di industri perbankan.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta:
1.   Pada Juni 2014: BCA menyerahkan simbolis bantuan pengadaan fasilitas ruangan BCA Banking Corner di Fakultas Ekonomika & Bisnis, UGM, Yogyakarta, oleh Cyrillus Harinowo (Komisaris Independen BCA) dan Rektor UGM. Diharapkan hal ini dapat semakin melengkapi sarana pembelajaran di FEB UGM.
2.   Dalam rangka melengkapi pengembangan soft skill mahasiswa UGM, serta khususnya untuk melengkapi sarana pembelajaran Fakultas Budaya, UGM. Pada kesempatan tersebut, BCA juga menyerahkan secara simbolis donasi untuk renovasi ruangan program non degree musik di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjoseomantri.
PPM School of Management: BCA menjadi sponsor utama pada penyelenggaraan The 5th PPM Regional Case Competition (RBCC) yang diprakarsai oleh PPM School of Management (Juni – November 2014). Kompetisi dalam bidang manajemen ini, diikuti oleh lebih dari 73 tim sekolah tinggi atau universitas dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Philipina, Singapura, dan lain-lain) serta China. Kegiatan ini merupakan dukungan aktif BCA dalam pengembangan pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen, serta untuk memotivasi pengembangan kompetensi generasi muda Indonesia. Finalis RBCC juga berkesempatan untuk mengenal solusi perbankan BCA, seperti layanan contact center Halo BCA maupun TI BCA.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro: sebagai kelanjutan dari dukungan BCA untuk mendukung pendidikan, khususnya dalam penyediaan sarana dan prasarana, pada periode 2014, BCA kembali mendukung penyediaan sarana Bloomberg. BCA juga menjadi sponsor pada kegiatan “Diponegoro Entrepreneur Festival”.
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia: BCA kembali menjadi salah satu sponsor pada penyelenggaraan The 3rd Bachelor Journey (MJM/Master Journey Management), and The 7th Doctoral Journey (DJM/Doctoral Journey Management) 2014. Sebuah ajang kompetisi yang diikuti oleh peserta doctoral dan mahasiswa strata dua manajemen dari berbagai lembaga pendidikan tinggi dan universitas di Indonesia.
UNICEF: BCA kembali mendukung program Pendidikan Ramah Anak UNICEF. Donasi BCA secara simbolis diserahkan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada kepala perwakilan UNICEF Indonesia Angela Kearney pada 17 Maret 2014 Bantuan BCA tersebut didedikasikan untuk anak-anak di Wamena, Irian.
Yayasan atau Lembaga lain: Dalam rangka memberikan dukungan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, BCA juga mendonasikan kepada beberapa yayasan atau lembaga lain. Pemberian donasi dan bantuan dana pendidikan pada program NU terkait dengan bimbingan pasca ujian nasional bagi lulusan sekolah menengah atas yang kurang mampu, dan lain-lain. Dukungan BCA berupa sponsorship pada kegiatan yang dilakukan beberapa lembaga pendidikan, seperti SMA Kanisius, SMA Al Azar, Bintaro, dan lain-lain.
·         Edukasi Solusi Perbankan & Literasi Keuangan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program literasi keuangan, BCA menyelenggarakan beberapa kegiatan antara lain:
  • Literasi Keuangan Kepada anak sekolah:
Sejak 2007 BCA bekerja sama dengan KidZania mengembangkan sarana edukasi perbankan yang ditujukan kepada anak-anak. Sarana dikembangkan dalam bentuk edutainment agar selaras dengan target sosialisasi. Anak-anak dapat lebih mengenal solusi perbankan, layanan dan fungsi ATM, serta mengenal beberapa profesi di industri perbankan.
SelaIn Itu, beberapa kegiatan terkait dengan literasi keuangan kepada anak usia sekolah dilaksanakan melalui beberapa program seperti Day Care BCA (halaman 333), edukasi di beberapa sekolah dasar yang berada di Jabodetabek.
BCA berpartisipasi pada kegiatan edukasi dengan menggunakan mobil literasi keuangan Si Molek yang diprakarsai oleh OJK. Peluncuran Si Molek dilaksanakan pada Februari 2014 di Pasar Tanah Abang. Edukasi yang dikoordinasikan BCA ini berlangsung di 14 kota, antara lain Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, Makassar, Manado. Roadshow Si Molek dilaksanakan pada 03 - 09 Februari 2014.
BCA juga mendukung Penyelenggaraan program Semiloka yang diprakarsai oleh OJK. Kegiatan edukasi literasi keuangan tersebut dikemas dalam bentuk pameran, seminar dan beberapa kegiatan lain. Kegiatan dilaksanakan di beberapa daerah, seperti: Lombok (Maret 2014), dan Jambi (Agustus 2014) bersama lembaga jasa keuangan lainnya, BCA berpartisipasi pada kegiatan Peluncuran Layanan Keuangan Mikro di desa nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat dan Pasar Keuangan Rakyat yang berlangsung selama dua hari, di Jakarta pada bulan Desember 2014 yang lalu.
BCA aktif membuat dan mempublikasikan materi edukasi solusi perbankan BCA melalui berbagai sarana, salah satunya adalah Rubrik Berita BCA. Rubrik Berita BCA dikembangkan secara konsisten dan berkesinambungan. Selama periode 2014, BCA bekerja sama dengan beberapa media massa dalam mempublikasikan dan mengasuh rubrik Berita BCA, seperti koran Kompas, Pikiran Rakyat (PR), Jawa Pos, majalah SWA, majalah Tempo, tabloid Kontan, Kompas.com, Kontan.co.id, Yahoo.co.id, PR online, detik.com versi mobile, SWA online, Tempo online, maupun beberapa media lain.
2.      BCA bersinergi dengan beberapa lembaga yang memiliki kredibilitas dan kompetensi dalam bidang budaya, kesehatan, lingkungan, olahraga, dan empati, untuk mengimplementasikan beberapa kegiatan Solusi Sinergi BCA. Program yang dijalankan pada tahun 2014 antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Bakti BCA dalam Bidang Budaya;
b.      Bakti BCA dalam Bidang Kesehatan;
c.       Bakti BCA dalam Bidang Lingkungan Hidup;
d.      Bakti BCA dalam Bidang Olahraga;
e.       Program Empati.
3.      Pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang ditujukan untuk menciptakan keadaan di mana masyarakat mampu bertumbuh dan mencapai kemajuan secara mandiri. BCA mendukung upaya tersebut melalui Solusi Bisnis Unggul BCA. Program ini dikembangkan sejalan dengan salah satu keunggulan solusi perbankan BCA dalam payment system. Beberapa bentuk implementasi program solusi bisnis unggul BCA, antara lain:
a.                   Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama;
b.                  Pemberdayaan dan Kemitraan dengan Komunitas.